Kamis, 03 September 2009

ANTI MATI GAYA ( IP-3 )

Biar Susah asal Gaya

Anti Mati Gaya atau GENGSI atau Suka Gaya, ini juga salah satu penyakit kronis bangsa kita.

Demi Gengsi, kita rela melakukan apa saja, yang penting kita bisa mendapatkannya,......... kalau tidak malu dong,......... gengsi dong !!!

Makanya banyak orang yang memaksakan dirinya untuk membeli dan memiliki suatu barang walaupun kemampuan keuangannya belum memadai dan belum pantas untuk memiliki barang tersebut.

Lebih gila lagi, banyak orang yang membeli suatu barang bukan karena dia butuh dan perlu barang tersebut, tapi karena Gensi dan demi Gengsi kepada teman-temannya, mau pamer kepada mereka, keluarga dan lingkungannya, agar dia dianggap,.......... wow hebat kali kawan kita ini !!!

Hutang segunung,.......... no problem,........... yang penting, gue dapat membeli dan memiliki barang tersebut.

Jadi banyak diantara kita yang membeli suatu barang bukan karena fungsinya, tapi karena Gengsinya,.......... mau bukti ?, mari kita buktikan bersama-sama.

Contoh Kasus :

HP (Handphone), begitu keluar model atau tipe HP baru, apa lagi yang sedang " in ", semuanya berbondong-bondong membeli, HP yang canggih tersebut tidak pernah optimal difungsikan, kenapa ?

Karena mereka membeli HP tersebut karena Gengsi, bukan Fungsi,........... coba berapa banyak orang yang GATEK, tapi memakai HP yang canggih teknologinya, akhirnya kecanggihan teknologi tersebut menjadi mubazir (sia-sia).

Contah lainnya,

MOBIL, kenapa banyak orang membeli mobil MEWAH yang super mahal harganya ?

Apakah harganya wajar, jika dibandingkan dengan teknologi, kenyamanan dan keamanan yang ditawarkan oleh mobil tersebut ?

Sebenarnya harganya tidak wajar, tapi menjadi wajar,.......... mengapa ?,.......... karena Gengsi nya.

Berapa banyak orang yang punya mobil berlebih, mobilnya dibiarkan nganggur digarasi, mobil tersebut hanya untuk pajangan,.......... untuk memajang Gengsi mereka.

Contoh lainnya,

Rumah Makan, Resto, Cafe, Club, Hotel Bintang 5 ++, dll, yang mahal dan super mahal, padahal makanan yang disajikan disana untuk lidah kita, menurut saya tidak terlalu enak, jauh lebih enak makanan dipinggir jalan (kecuali untuk makanan Eropah, Amerika dan Jepang).

Ruangan, interior dan dekorasinyajuga tidak terlalu mewah, banyak rumah makan pinggir jalan yang interior dan dekorasinya tidak kalah bagusnya, rasa makanannya jauh lebih enak, harganya jauh lebih murah.

Jadi yang membuat kita datang kesana adalah Gengsi, agar kita dipandang wah, hebat, sukses dan lain sebagainya, oleh mitra bisnis, customer, pejabat dll.

Contoh lainnya,

Berapa banyak Ibu-Ibu, Bapak-Bapak yang berjualan Emas dan Permata dijalan, tokonya bisa diajak jalan kemana-mana ?,.......... apa ngak ngeberatin badan tuh,......... katanya mau langsing.

Contoh lainnya,.......... masih banyak lagi kalau saya mau tulis disini,.......... tapi nanti kamu bete membacanya.

Jadi apa yang dapat kita simpulkan dari contoh kasus diatas ?

1.Masyarakat kita Gengsinya tinggi dan suka pamer kekayaan,.......... seharusnya yang dipamerkan adalah prestasi kerja dan kompetensi kita (bukan harta kita,.......... dosa tahu !!!)

2.Masyarakat kita boros hidupnya,.......... lebih besar pasak dari pada tiang, makanya banyak yang susah hidupnya.

3.Kepribadian masyarakat kita, seperti kanak-kanak (seperti kata Gusdur), makanya banyak yang suka pamer dan suka sok kaya,......... persis seperti anak kecil,.......... kasihan dech loe.

Ayo teman-teman, jadilah generasi muda yang mandiri, berani, kreatip dan dewasa, hancurkan gengsi kebendaanmu (materialis),.......... kamu wajib malu kalau tidak berprestasi dan tidak memiliki kompetensi,.......... harga dirimu jauh lebih berharga daripada Gengsimu.

(Lihat dan baca juga KKN dan EWUH PAKEWUH)