Kamis, 29 Oktober 2009

BATIK-ku Sayang, BATIK-ku Malang (IP-10)


Batik Indonesia, Warisan Budaya Dunia

Pada tanggal 02 Oktober 2009 BATIK INDONESIA dikukuhkan oleh UNESCO (salah satu badan dunia yang bernaung dibawah PBB), sebagai Warisan Budaya Dunia (Word Heritage).
Pemerintah juga meminta agar para pegawai kantor pemerintah, BUMN dan Swasta pada hari itu, Jumat tanggal 02 Oktober 2009 memakai Batik sebagai tanda penghormatan dan sukacita atas pengghargaan dari UNESCO kepada hasil karya nenek moyang bangsa Indonesia.
Pertanyaan berikutnya adalah, apakah semua itu sudah cukup untuk melestarikan dan mempertahankan hasil karya nenek moyang kita ?
Bagaimana dengan produk, budaya, bahasa, kesenian, musik, kuliner dsb asli Indonesia yang lainnya ?
Bagaimana kita menjaga, mempertahankan dan melestarikannya ?
Sebelum kita menjawab pertanyaan tersebut diatas, mari kita semua menyimak baik-baik informasi berikut ini :
Hasil survey dari salah satu konsultan pemasaran dan kepuasan pelanggan di Jakarta, beberapa waktu yang lalu, mengatakan bahwa memori konsumen kita terhadap suatu produk atau jasa adalah pendek, apa artinya ?
Artinya masyarakat kita mudah melupakan sesuatu dan juga jarang mengingat sesuatu atau dengan bahasa gaulnya cuek, emangnya gue pikirin (EGP).
Bangsa dan negara kita Indonesia adalah bangsa dengan negara yang sangat kaya, saya analogikan seperti orang dengan rumahnya yang sangat mewah dan sangat besar, barang mewah apa saja ada dalam rumah tersebut, tapi sayangnya sipemilik rumah cuek, tidak peduli, tidak perhatian, tidak teliti, tidak menghargai semua miliknya, sehingga tidak mau memiliki administrasi asset yang baik.
Akibatnya banyak barang berharga yang dicuri oleh orang lain (negara lain), tapi sipemiliknya tetap cool, tetap tenang, cuek dan baru kebakaran jenggot setelah sekian lama barangnya hilang, itupun setelah diberitahu oleh pihak lain (pihak media cetak dan elektronik).
Bukti bangsa kita kurang menghargai, kurang mencintai dan tidak bangga dengan warisan leluhurnya, baik produk, budaya, kesenian, musik, kuliner dsb, adalah :
-Berapa banyak masyarakat kita yang suka pakai baju BATIK dan cinta BATIK ?
-Berapa banyak masyarakat kita yang suka musik Angklung, Gamelan, Tarling, Kolintang, Keroncong, dll ?
-Berapa banyak pemusik kita yang memasukan unsur etnik kedalam karya musik mereka ?
-Dalam hal kuliner, coba lihat generasi muda kita lebih suka masakan tradisional atau masakan siap saji ala eropa, amrik, jepang dll.
-Dalam pergaulan sehari-hari, khususnya masyarakat kelas menengah atas, acara di televisi, pesta, club, pertemuan formal maupun informal, lihatlah gaya, penampilan dan bicaranya, apakah mencerminkan budaya dan tata krama bangsa Indonesia ?
-Dalam membeli perlengkapan sehari-hari (pakaian, baju, tas, dompet, sepatu dll) lihatlah merek yang dipilih oleh mereka (khususnya mereka yang mampu) ?
-Berapa banyak pengusaha Indonesia yang memakai nama asli Indonesia, untuk merk produk buatan mereka ?
-Berapa banyak generasi muda kita yang ingin belajar sejarah, bahasa, budaya dan kesenian asli Indonesia ?
-Berapa banyak design bangunan, interior maupun eksteriornya yang berciri khas Indonesia ?
-Contoh kasus lainnya, silahkan anda tambahkan sendiri, karena masih banyak yang dapat kita tambahkan.
Mengapa hal itu dapat terjadi ?
Itu semua karena karakter, kepribadian dan sikap mental dari sebagian besar masyarakat kita tidak pernah dikondisikan untuk menghargai, mencintai dan bangga dengan warisan nenek moyangnya dan warisan bangsanya.
Sebagian besar dari kita juga tidak tahu bagaimana caranya berterima kasih secara tulus, ikhlas kepada karya nenek moyangnya, bangsanya, juga kepada Ibu Pertiwi yang telah memberikan kenikmatan dan berkah sehingga kita dapat hidup di negara tercinta Indonesia.
Jadi bagaimana caranya kita dapat menghargai, mencintai dan bangga dengan warisan nenek moyang dan warisan bangsa Indonesia ?
Caranya mudah diucapkan, tetapi sangat sulit sekali untuk dilakukan dan memerlukan waktu yang lama untuk merealisasikannya, yaitu kondisikanlah karakter, kepribadian dan sikap mental bangsa kita sebagai bangsa yang tahu berterima kasih, menghargai, mencintai dan bangga dengan semua warisan, produk, budaya, bahasa, kesenian, musik, kuliner dsb asli Indonesia, tanpa memandang SARA.
Tugas berat ini adalah tugas semua anak bangsa yang mengaku warga negara Indonesia dan pemerintah sebagai komandan tim yang menentukan arah, langkah dan tujuan yang harus dicapai,......... pemerintah harus menjadi contoh dan teladan yang baik dan benar, sehingga patut ditiru dan diikuti oleh seluruh rakyat Indonesia,........ bagaimana menurut pendapatmu ?

Rabu, 23 September 2009

TERORIS-2 (IP-9)

Noordin M Top TEWAS ???

Pada kesempatan yang baik ini, izinkanlah saya bersama keluarga mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri, 01 Syawal 1430 Hijriyah (kepada seluruh pengunjung BLOG Koh Le Man, yang merayakannya), mohon maaf lahir dan bathin,.......... mungkin ada salah kata, salah ucap dari tulisan-tulisan saya yang tidak atau kurang berkenan dihati para pembaca tercinta, saya berharap tulisan di BLOG saya ini tetap dapat memberikan masukan yang positip dan bermanfaat bagi kita semua,.........Amin.

Dari berita dimedia massa dan TV, kita semua tahu bahwa gembong teroris no.1 di Indonesia yaitu Noordin M Top (asal Malaysia) pada hari Kamis pagi, tanggal 17 Sepember 2009 di Solo-Jawa Tengah bersama tiga orang anak buahnya yaitu, Bagus Budi Pranoto alias Urwah, Susilo dan Aryo Sudarso, akhirnya tewas tertembus timah panas pihak Kepolisian.

Usaha dan kerja keras pihak Kepolisian selama sembilan tahun, akhirnya terbayar lunas dengan berakhirnya pertualangan teror Noordin M Top dan ini merupakan hadiah Lebaran yang sangat istimewa, berkesan dan mengesankan bagi pihak Kepolisian.

Untuk itu kita semua patut bersyukur, berterima kasih dan salut kepada Kepolisian RI, atas segala usaha dan kerja keras yang luar biasa, tidak mengenal lelah, konsisten dan terus menerus berupaya menumpas habis (sampai keakar-akarnya) seluruh jaringan teroris yang berada di Indonesia.

Walaupun sukses besar, dapat menumpas gembong teroris no.1 tersebut, kami berharap pihak Kepolisian harus tetap waspada dan antisipatif terhadap aksi-aksi teroris berikutnya.

Karena aktivitas dan kegiatan terorisme tidak akan pernah hilang sama sekali, selama masih ada paham atau ajaran-ajaran ekstrim yang menghalalkan segala macam cara demi mencapai maksud dan tujuan tertentu, sesuai dengan apa yang diyakini dan dianggapnya benar.

Jadi pihak Kepolisian harus tahu lebih awal siapa saja Noordin M Top baru, yang akan melanjutkan aksinya terornya,......... mungkin lebih canggih dan dahsyat dari Noordin M Top yang asli.

Menindaklanjuti tulisan saya terdahulu dengan judul TERORIS-1, yang di posting pada tanggal 29 Agustus 2009.

Saya menyebutkan bahwa yang paling berbahaya dalam struktur organisasi Terorisme adalah para teroris yang memiliki kemampuan untuk merekrut calon pengantin (calon pengebom), siapapun dia dan apapun posisi atau jabatannya.
Mengapa demikian ? (silahkan lihat dan baca TERORIS-1).

Bukan para teroris yang memiliki kemampuan membuat atau merakit bom,......... mengapa demikian ?

Karena merakit dan membuat bom tidak terlalu sulit untuk dipelajari, artinya dengan membaca buku panduan yang ditulis secara sangat detail dan sistimatis siapapun orangnya (asal tidak tulalit), akan dapat merakit dan membuat bom tersebut.
Sedangkan untuk dapat menjadi RECRUITER (Orang yang tugasnya mencari calon PENGANTIN), tidak mudah, sangat sulit, diperlukan kemampuan dan keterampilan khusus.
Para Recruiter harus tahu pasti karakter, kepribadian dan sikap mental calon penggantin, salah memilih dapat berakibat sangat fatal bagi operasi dan organisasi mereka.
Itulah sebabnya para Recruiter yang paling berbahaya(menurut saya loh), karena merekalah yang mendapatkan para pengantin yang akan melaksanakan tugas akhir dari aksi para teroris tersebut, yaitu BOM BUNUH DIRI !!!

Dalam tulisan terdahulu juga disebutkan, tanpa penggantin bom tidak akan pernah diledakan, karena para pimpinannya sendiri tidak berani meledakan dirinya sendiri.
Kasus pengepungan Noordin M Top dkk oleh pihak Kepolisian di Solo Jawa Tengah, membuktikan bahwa mereka semua tidak ada yang berani meledakan dirinya sendiri, walaupun dirumah kontrakan tersebut telah tersedia 200 kg bahan peledak yang siap ledak dan waktunya sangatlah cukup jika mereka mau dan berani meledakan diri mereka sendiri.
Satu bukti lagi, mereka hanya mengorbankan anak-anak muda yang lugu, polos, kuper dan berpikiran sempit, sebagai tumbal atau korban untuk melaksanakan niat serta tujuan mereka.
Anak-anak muda tersebut di doktrin, di iming-imingi dengan janji gombal, jika bersedia mati dengan BOM BUNUH DIRI, nanti masuk surga dan akan dijemput oleh 50 bidadari yang super cantik dan sexy tentunya (mengutip berita di media massa dan TV).
Tapi kenapa yah,.......... bos dan petinggi teroris yang menyakinkan juga menjanjikan surga, lengkap dengan bidadari kepada para korbannya, tidak mau mati dengan cara meledakan dirinya sendiri ?
Bukankah cara tersebut sangat diyakini menjadi cara mati terbaik dan termulia ?
Mengapa mereka tidak mau melakukannya ?
Marilah kita semua introspeksi, mawas diri, jangan mudah terpancing dan tergoda dengan segala macam ajaran yang mengatas namakan agama dan menyesatkan kita semua, cobalah peka dan waspada terhadap lingkungan sekitar kita (lingkungan terkecil kita), segera laporkan kepada pihak berwajib jika ada sesuatu yang aneh, tidak biasa dan mencurigakan.
Ingat, Ingat dan Ingat !!!,......... ketertiban dan keamanan bukan hanya tanggung jawab pihak berwajib semata, tapi merupakan tanggung jawab kita semua sesama warga negara Indonesia.
Coba bayangkan,......... kalau korban BOM TERORIS adalah kita sendiri atau keluarga yang kita cintai,........ apakah kita masih, cuek, tidak perduli dan EGP (Emangnya Gue Pikirin) ???
Sedia Payung sebelum Hujan,....... sesal kemudian tiada berguna,....... ayo para sahabat semua, just do it !





Kamis, 03 September 2009

Karakter dan Kepribadian ( IP-8 )

Manusia memiliki Karakter dan Kepribadian

Ada beberapa pertanyaan yang sering dilontarkan oleh para client saya, waktu menerapi dan menjelaskan tentang kepribadian dan sikap mental mereka.

1. Kenapa saya lebih banyak bicara tentang Kepribadian, bukan Karakter ?

2. Apakah Karakter itu sama dengan Kepribadian atau berbeda ?

Baiklah,......... saya coba menjawab pertanyaan tersebut diatas dengan bahasa yang umum dan analogi sederhana, mudah-mudahan dapat dipahami oleh semua penggunjuk BLOG psikosomatik-ku dari segala lapisan usia.

1. Jawaban, pertanyaan pertama adalah :

Saya lebih banyak menjelaskan tentang Kepribadian, karena orang yang menderita penyakit Psikosomatik adalah orang yang sakit Kepribadian dan Mentalnya, bukan sakit Karakternya.

Dan yang dapat diubah atau diperbaiki adalah Kepribadian dan Sikap Mentalnya, kalau Karakternya sudah paten, tidak dapat diubah.

2. Jawaban, pertanyaan kedua adalah :

Karakter (Character) tidak sama dengan Kepribadian (Personality)

Character atau Watak adalah sifat atau perilaku yang sudah ada (terbawa) dari sejak kita lahir didunia ini dan Karakter ini bersifat permanen atau tetap dan tidak dapat dirubah.

Analoginya Karakter kita adalah tubuh kita seutuhnya, kalau kita telanjang bulat tanpa sehelai benangpun ditubuh kita, maka yang kita lihat dicermin, mulai dari ujung rambut sampai keujung kaki itulah Karakter kita.

Kepribadian atau Personality asal katanya adalah Persona (bahasa Yunani) yang artinya TOPENG.

Jadi Kepribadian adalah sifat-sifat kita yang dapat kita tentukan dan kita pilih sesuai dengan kesukaan dan keinginan kita.

Kepribadian itu TOPENG, karena TOPENG maka kita dapat memilih sesuka hati kita, TOPENG mana yang hendak kita pakai, TOPENG Malaikat, Setan, Jojon, Zorro, Hitler, Shakira, Brad Pitt dll.

Kepribaian juga analog dengan pakaian atau gaun atau baju yang kita kenakan untuk menutupi tubuh (Karakter) kita.Kita dapat memilih sesuka hati, pakaian atau gaun atau baju yang akan kita kenakan, baik itu modelnya, bahan, motif dan warnanya, juga merek dan harga dari pakaian tersebut.

Itu menunjukan kepada kita semua, betapa besar, sempurna dan kasih Tuhan kepada kita, Dia memberikan Kepribadian untuk melengkapi dan menutupi Karakter kita yang kurang baik atau jelek.

Jadi sebenarnya kita semua tidak perlu lagi takut atas segala kekurangan Karakter kita, karena Tuhan telah memberikan kita Kepribadian yang dapat kita pilih, kita atur dan tentukan sendiri untuk menutupi (menghilangkan) segala kelemahan dan kekurangan pada Karakter kita.

Sayangnya banyak diantara kita yang tidak dapat memanfaatkan secara optimal, bahkan banyak yang tidak tahu bagaimana harus memilih Kepribadian kita, agar matching (sesuai), cocok, serasi dan saling melengkapi dengan Karakter kita.

Analoginya kalau memilih busana dan berdandan kaum hawa adalah juaranya, ia dapat menjadi pesulap handal yang dapat menyulap penampilannya menjadi,.......... oke buuuanget.Begitupun kaum adam, sekarang ini banyak diantara mereka yang tidak kalah dan tidak mau kalah penampilannya dengan kaum hawa.

Sayangnya kalau memilih Kepribadian atau Topeng dan Pakaian untuk Karakternya, banyak sekali yang salah memilih, tidak matching, tidak cocok, tidak serasi dan jelek sekali pilihannya.Dan banyak sekali yang Karakternya tidak berbusana (telanjang bulat) dan kita tidak malu dan tidak tahu malu, walaupun diketahui dan dilihat oleh orang lain.

Coba bayangkan kalau itu tubuh kita, dalam keadaan bugil (telanjang bulat),.......... kita keluar kamar saja, tidak perlu keluar rumah,......... apa yang terjadi ???

Jadi masihkah kita mau bugil atau salah pilih Kepribadian kita,.......... dan sudahkah kamu tahu Karakter dan Kepribadianmu ???


Biar LAMBAT, asal SELAMAT ( IP-7 )

Budaya MALAS, LELET, PASRAH, TIDAK MANDIRI

Menurut pendapat saya kita memiliki budaya MALAS, LELET (LAMBAT) dan PASRAH dalam bekerja, yang diwariskan oleh orang tua dan nenek moyang kita.

Bukti dari apa yang saya katakan tersebut diatas adalah banyaknya pribahasa, pepatah atau ungkapan yang kita warisi dari orang tua kita, contohnya seperti berikut :

- Biar Lambat asal Selamat.

- Pelan-pelan asal sampai tujuan.

- Makan tidak makan yang penting kumpul.

- Berat sama dipikul ringan sama dijinjing

Masih banyak lagi pribahasa, pepatah atau ungkapan seperti itu yang sangat tidak mendukung etos kerja yang baik dan benar.

Itulah salah satu sebab yang membuat produktivitas kerja kita rendah dan biayanya (cost) tinggi.

Mengapa demikian ?

Pepatah atau ungkapan di suatu daerah atau negara, merupakan potret dari budaya, perilaku, kebiasaan, cara kerja dari masyarakat yang tinggal didaerah tersebut.

Pada saat kita kecil, pepatah atau ungkapan tersebut sering diucapkan oleh orang tua kita, saya yakin maksud tujuan mereka semua adalah baik,.......... tapi mereka tidak tahu, tidak mengerti dan tidak sadar bahwa kata-kata tersebut lama-lama terekam dipikiran bawah sadar si anak (kita).

Pikiran bawah sadar kita itu lebih mudah merekam segala sesuatu yang sifatnya negatip, dari pada yang positip.

Contohnya :
Yang diingat sampai tujuh turunan DENDAM atau KEBAJIKAN ?
Kita bisa segera putus hubungan dengan sahabat baik kita, hanya gara-gara tersinggung sekali saja, padahal kita telah berteman selama puluhan tahun.

Akibatnya yang terekam dipikiran bawah sadar kita adalah hal-hal yang negatip, contohnya :

-Biar Lambat asal Selamat, diartikan kalau kerja santai aja lagi, ngapain terburu-buru,..........nanti juga selesai,.......... jadilah kita MALAS dan LELET (LAMBAT) kerjanya.

-Hal yang sama juga berlaku untuk, pelan-pelan asal sampai tujuan.

-Makan tidak makan yang penting kumpul, membuat kita jadi MALAS, PASRAH, semangat juang rendah dan suka meminta pertolongan, tidak Mandiri (lihat dan baca Sejatinya Pengemis).

-Begitupun dengan berat sama dipikul ringan sama dijinjing, membuat kita jadi selalu berharap pertolongan orang lain, tidak Mandiri, tidak Kreatif,.......... tenang saja, nantikan ada dewa penolong.

Jadi kita harus sangat hati-hati dan selektif dengan semua kata-kata yang masuk ketelinga kita, jangan sampai yang terekam dipikiran bawah sadar kita adalah sesuatu yang negatip.

Mengapa demikian ?

Karena pikiran bawah sadar kita sangat menguasai kehidupan kita, jadi walaupun kita dalam keadaan sadar, tapi referensi untuk mengambil keputusan atas segala yang akan kita lakukan adalah pikiran bawah sadar kita (bukan pikiran sadar kita).

Dalam persentase, pikiran bawah sadar kita menguasai 88 %, sisanya 12 % adalah pikiran sadar.

Maka mulai sekarang tanamkanlah dipikiran bawah sadar kita pepatah atau ungkapan yang positip,

contohnya :

- Kerja harus cepat, tepat dan akurat.

- Kita harus percaya diri (PD), mandiri, yakin dan pasti bisa, dll.

Ubahlah perilaku kita, jadikanlah contoh ungkapan positip seperti tersebut diatas sebagai roh dan jiwa kita dalam beraktivitas dan bekerja, mulai sejak bangun tidur (bangun pagi) sampai nanti kita tidur lagi,.......... jangan tidur melulu seperti salah satu lagunya Mbah Surip (alm),.......... bagaimana menurut pendapatmu ?



TERORIS-1 ( IP-6 )

TERORIS musuh utama bangsa dan negara

Teroris dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya, orang atau golongan yang berbuat kejam dan menimbulkan ketakutan.

Dalam kenyataannya, dampak dari aksi Teroris tersebut jauh lebih besar dan jauh lebih dahsyat dari sekedar menimbulkan ketakutan,.......... dimata negara asing, citra bangsa dan negara kita tercinta ini menjadi rusak, terpuruk, bukan saja dianggap tidak aman dan nyaman, tapi juga buruk untuk turisme dan investasi.

Hal inilah yang sangat memberatkan pemerintahan kita, juga para pengusaha, banyak masalah yang harus segera dicarikan solusinya, mulai dari masalah integritas bangsa, ekonomi mikro, penggangguran dll, sekarang ditambah lagi masalah Terorisme yang mengakibatkan negara kita dijauhi oleh turis dan investor asing yang dapat mendatangkan devisa dan membuka lapangan kerja yang lebih luas lagi.

Sudah saatnya kita sebagai anak bangsa bahu-membahu turut menyelesaikan semua masalah yang dihadapi oleh bangsa dan negara kita tercinta.

Ayo,.......... lupakan SARA, Partai, Pemerintah atau Swasta, Kepentingan Kelompok atau Pribadi, kita harus bersatu-padu, berkontribusi semampu kita untuk memberikan yang terbaik kepada negara Indonesia, karena kita semua (nenek moyang kita sampai cucu-cucu kita nanti) telah menikmati kebaikan, kemurahan dan hidup dipangkuan Ibu Pertiwi.

Kalau Ibu Pertiwi susah dan sengsara, maka kita, keluarga kita juga akan turut susah, jadi mulailah tanggalkan semua label yang melekat pada diri kita,.......... sadarlah, kita semua satu yaitu Indonesia.

Sehati kita peduli, perhatian, kasihilah Indonesia, jangan jadi tukang palak, preman, perampok dan penipu atas Ibu kita sendiri yaitu Ibu Pertiwi (Indonesia).

Saat ini yang sedang gencar-gencarnya dilakukan oleh POLRI, paska peledakan BOM di JW Marriot dan Ritz Carton-Jakarta, hari Jumat tanggal 17 Agustus 2009, oleh kelompok TERORIS-Noordin M Top adalah mengejar, memberantas dan menumpas sampai keakar-akarnya jaringan TERORIS yang ada diseluruh Indonesia.

POLRI (Densus 88) juga sudah menunjukan hasil kerjanya yang sangat baik dan luar biasa, hanya +/- 21 hari setelah peledakan BOM tersebut berhasil menembak mati TERORIS di Temanggung-Jawa Tengah dan juga di Bekasi.

Coba bayangkan apa jadinya negara kita jika bahan peledak yang di temukan di Bekasi, yang beratnya mencapai 600 kg (kalau tidak salah), berhasil mereka ledakan di tempat yang telah ditentukan, yaitu Istana Negara (pada saat peringatan Hari Kemerdekaan RI yang ke 64 tahun) dan rumah bapak Presiden kita (informasi POLRI dari media massa dan TV).

Ayo jawab dengan jujur ???,.......... bagaimana keadaan negara kita, ekonomi, usaha, pengangguran, turisme, investor asing, ketentraman dan kenyaman hidup kita ???

Marilah kita jadi warga negara Indonesia yang peduli, perhatian, tidak cuek, EGP, jangan hanya protes, curiga melulu, tanpa memberikan solusi dan informasi yang dapat membantu pemerintah dan POLRI.

Jadilah manusia Indonesia yang memiliki kepribadian Dewasa bukan kepribadian Kanak-Kanak, yang cara pikir dan tingkah polanya seperti anak kecil (lihat dan baca Kambing Hitam).

Mari kita dukung, bantu dan turut mensukseskan semua program yang akan dan telah dijalankan oleh POLRI kita, beri masukan yang membangun untuk memperbaiki kelemahan dan kekurangan sekiranya masih ada, beri apresiasi, penghargaan dan salut atas kerja keras dan usaha mereka.

Berikut masukan yang dapat saya berikan kepada kita semua, dalam rangka pemberantasan TERORIS yang berada di negara tercinta ini.

Menurut pendapat saya (dari kaca mata dan sudut pandang psikologis), siapapun yang menjadi TERORIS, baik itu pimpinannya, maupun anggotanya (anak buah), mereka itu orang-orang yang pandai, sangat percaya diri, mandiri, loyal, dedikasi, kuat pendiriannya, stabil, disipilin, tanggung jawab, punya prinsip, egonya tinggi, kecenderungan sangat introvert, pola pikirnya ekstrim hitam-putih, nekat, tidak toleran, perfeksionis dan idealis (itulah secara umum sikap mental mereka).

Dari organisasi TERORIS,.......... menurut pendapat saya yang paling berbahaya dan dapat membuat mereka melakukan banyak aksi BOM BUNUH DIRI, adalah orang yang melakukan recruitment atau orang yang bertugas mencari anggota baru, mereka itu disebut recruiter (dalam bahasa Inggris).

Mengapa recruiter calon " PENGANTIN " itu yang paling berbahaya ?

Siapapun orangnya, apapun jabatannya dalam organisasi TERORIS tersebut, saya menganggap recruiter itu orang yang paling hebat dan berbahaya,.......... mengapa demikian ?

Karena mereka itu adalah orang-orang yang sangat paham, tahu, sangat menguasai :

- Karakter, Kepribadian dan Sikap Mental dari seseorang

- Bahasa Wajah, Bahasa Tubuh dan Gerak Isyarat dari sesorang

Mereka tidak boleh sampai salah memilih calon PENGANTIN (orang yang nantinya bertugas menghancurkan tubuhnya sendiri dengan BOM ditempat yang telah ditentukan), salah memilih berarti fatal dan dapat menghancurkan organisasi mereka sendiri.

Orang dengan Karakter, Kepribadian dan Sikap Mental yang tidak sesuai dengan kriteria calon PENGANTIN, biarpun didoktrin, diberi iming-iming kalau mati jihad langsung dijemput oleh para bidadari yang super cantik, sebanyak 500 bidadari (10 x lipat dari yang dijanjikan) saya yakin dan percaya mereka tidak akan mau,.......... malah ketakutan,........... iiich takut banyak amat bidadarinya.

Tidak percaya ???

Saya mau tanya,........... kamu yang kehidupannya normal, tidak sedang depresi,.......... siapa yang mau mati jihad, dengan iming-iming tersebut diatas.

Saya yakin bos TERORIS pun tidak mau jadi PENGANTIN dengan 1001 macam alasan.

Saya kira kemampuan para recruiter calon TERORIS, tidak kalah atau mungkin lebih hebat jika dibandingkan dengan para psikolog, walaupun mereka bukan psikolog.

Pertanyaan berikutnya,.......... seperti apakah Karakter, Kepribadian dan Sikap Mental dari calon PENGANTIN tersebut ?

Menurut pendapat saya :

Karakternya adalah kombinasi antara MELANKOLIS dengan PHLEGMATIS

Kepribadiannya Orang Tua Otoriter (Ego State Personality nya)

Sikap Mentalnya seperti yang telah disebutkan diatas, lainnya dia memiliki keyakinan, iman yang sangat teguh dan kuat dan apapun yang telah diyakini dan diimani tersebut akan di "amin" kan (dilaksanakan apapun resikonya).

Jika si recruiter mendapatkan tipikal orang seperti tersebut diatas, usianya telah dewasa (diatas 17 tahun), laki-laki ataupun wanita (tapi wanita tidak diperkenankan, katanya), maka mereka telah siap menjadi calon PENGANTIN.

Untuk itu kita semua harus waspada dengan lingkungan kita termasuk juga keluarga dan keluarga besar kita, siapa tahu diantara kita ada yang di manfaatkan oleh para TERORIS, untuk menjalankan dan melaksanakan aksi KEJAHATAN mereka, jika ada yang mencurigakan sebaiknya segera dilaporkan, ditolong, agar mereka dapat kembali kejalan yang benar,.......... WASPADALAH, WASPADALAH, WASPADALAH !!!



Sejatinya PENGEMIS ( IP-5 )

FATWA HARAM MENGEMIS

Berita dari Liputan 6.com, tanggal 25 Agustus 2009,

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Sumenep, Madura, Jawa Timur, Bapak Syafraji mengeluarkan Fatwa Haram Mengemis, pada tanggal 12 Agustus 2009.

Karena mengemis itu menghina diri sendiri, merugikan orang lain dan aktivitas bermalas-malasan, hal itu dilarang agama,.......... katanya.

Ketua MUI Pusat, Bapak Umar Shihab, di Jakarta, tanggal 25 Agustus 2009, mengatakan tindakan meminta-minta dilarang agama, karena dapat merendahkan pribadi seseorang.

Tangan diatas itu lebih baik dari pada tangan dibawah, dalam pengertian Islam tidak menyenangi orang yang meminta-minta,.......... katanya.

Liputan 6.com juga menulis, sebelum muncul fatwa MUI, pemerintah provinsi DKI Jakarta telah mengeluarkan larangan MENGEMIS, MENGAMEN dan MENGASONG DAGANGAN (sejak tahun 2007).

Bahkan peraturan daerah DKI, tahun 2007 tentang ketertiban umum, melarang memberi kepada pengemis, pengamen, pengelap mobil dan membeli dari pedagang asongan.

Ancaman hukumannya adalah denda maksimal Rp.2.000.000,- atau kurungan maksimal 60 hari, itulah berita yang saya kutip dari Liputan 6.com.

Pertanyaannya, apakah dengan adanya peraturan daerah yang melarang pengemis, pengamen, pengelap mobil dan pedagang asongan, ditambah lagi fatwa MUI (Sumenep-Madura) yang mengharamkan pengemis,............ maka pengemis tidak akan ada lagi ???

Saya coba berbagi pendapat, tapi dari kaca mata atau sudut pandang psikologi.

Untuk pekerjaan mengemis, mengamen dan pengelap mobil (di lampu merah), menurut pendapat saya, kita harus melihatnya dari tiga kategoris, yaitu :

1. Mereka melakukan pekerjaan tersebut diatas karena apa ?

Terpaksa, tidak memiliki pendidikan formal yang cukup, tidak memiliki keterampilan (skill), tidak ada pekerjaan lain, demi menghidupi diri dan keluarganya.

Kalau kejadiannya demikian, maka pemerintah (Dept. Sosial) harus membina, melatih dan memberikan keterampilan kepada mereka, memberikan kesempatan kerja (yang sesuai dengan kompetensinya), agar mereka dapat hidup dan kembali ketengah masyarakat.

2. Mereka melakukan pekerjaan tersebut karena dipaksa oleh orang tuanya atau keluarganya atau oleh sindikat pengemis, pengamen dan pengelap mobil (di lampu merah) dll.

Kalau memang demikian, mereka harus dibina dan diarahkan dan dikembalikan kemasyarakat dan semua pihak yang terkait dalam sindikat atau jaringan bisnis pengemis, pengamen dan pengelap mobil tersebut, semuanya harus ditangkap dan diberi hukuman yang cukup berat, karena mereka turut merusak mental dan kepribadian bangsa kita.

3. Mereka melakukan pekerjaan tersebut karena memiliki mental dan kepribadian PENGEMIS (Sejatinya PENGEMIS), mengemis adalah hobi dan pekerjaannya, hal inilah yang akan saya bahas dengan lebih detail.

Orang yang memiliki mental dan kepribadian PENGEMIS, bukan hanya pengemis yang ada di jalanan, tapi mereka ada dimana-mana, diantaranya :

- Mereka bisa bagian dari keluarga kita atau siapa saja.

- Mereka bekerja diperusahaan, di pabrik, dikantor swasta dan pemerintahan dll.

- Mereka aktif di organisasi, perkumpulan, lembaga dll.

Dan perlu diketahui PENGEMIS itu banyak macamnya, diantaranya :

- Pengemis Jalanan

- Pengemis Harta

- Pengemis Jabatan dan Pangkat

- Pengemis Cinta dll.

Untuk mengetahui apakah kita PENGEMIS atau bukan, marilah kita bersama-sama mempelajari, meneliti sekaligus introspeksi diri kita masing-masing.

Mental dan Kepribadian PENGEMIS, adalah :

- Tidak punya harga diri

- Pemalas, tidak mau kerja keras

- Penjilat, perayu dan tidak tahu malu.

- Tidak suka proses, maunya serba instan

- Mengharap belas kasihan orang lain.

- Memanfaatkan semua fasilitas yang ada demi kepentingan pribadi

Nah kalau kita menjadi pengemis kategoris ke tiga ini, maka percuma pemerintah bikin larangan, MUI menerbitkan fatwa haram, pengemis macam ini (pengemis berdasi) tidak akan bergeming dari profesinya.

Mengapa demikian ?

Karena mereka memang Sejatinya PENGEMIS.

Mereka itu orang yang sakit mental dan kepribadiannya (menderita penyakit Psikosomatik),.......... jadi yang harus diobati adalah mental dan kepribadiannya,............ peraturan dan hukuman tidak digubris atau tidak akan dihiraukan,........... TIDAK PERCAYA ???

Contoh Kasus (analoginya) :

-Perokok, walaupun dia tahu, paham dan sadar tentang bahaya merokok, apakah dia mau berhenti merokok ? (lihat dan baca " Asap Setan ").

- Pecandu Narkoba, walaupun dia tahu nyawanya akan melayang dan dia akan dipenjara jika tertangkap, apakah dia akan berhenti ?

Begitupun dengan para kurir, bandar Narkoba, dia tahu,.......... tertangkap artinya hukuman terberat adalah mati, apakah mereka takut ?

-Para KORUPTOR dan keluarganya, apakah mereka malu, takut ? (lihat dan baca KKN).

Peraturan yang ada, ditambah fatwa haram itu baik, tapi itu tidak akan banyak membawa perubahan, biasanya cuma jadi macan kertas saja (contoh kasusnya sudah amat banyak).

Kelemahan kita selama ini, terletak pada pelaksanaan peraturan, pengawasan dan sanksi hukum yang sangat lemah.

Merubah sikap mental dan kepribadian mengemis dari sebagian masyarakat kita, itu adalah pekerjaan maha besar dan amat sangat luar biasa, karena kita sedang menata ulang karakter dan kepribadian bangsa kita.

Kita harus melakukan investigasi secara cermat, mendalam dan terperinci, mempelajari, memahami serta mengetahui secara pasti kelemahan karakter dan kepribadian bangsa kita itu apa saja dan apa penyebabnya ?

Kemudian harus dibuat cetak birunya (blue print) terlebih dahulu dan itu harus mendapat legitimasi terlebih dahulu dari semua pihak yang terkait (pemerintah, DPR) dan dari seluruh bangsa Indonesia.

Setelah itu baru program menata ulang karakter dan kepribadian bangsa dilaksanakan, yang jelas ini merupakan program terdahsyat yang pernah ada dinegara kita, jika program tersebut ada dan dilaksanakan dan hasilnya baru bisa terlihat satu atau dua generasi mendatang.

Kalau merubah kepribadian dan sikap mental seseorang yang menderita psikosomatik, saya yakin dapat melakukannya,........... tapi kalau merubah karakter dan kepribadian bangsa,.......... saya tidak dapat membayangkannya.

Dan hanya dapat berdoa semoga mimpi saya bisa menjadi kenyataan,.......... bangsaku memiliki karakter dan kepribadian yang kuat, bermartabat, di hormati, disegani oleh semua bangsa didunia ini,.......... amin.


KAMBING Hitam ( IP-4 )

KAMBING Hitam sebagai tumbal

Kambing hitam adalah suatu istilah yang dipakai untuk menggambarkan orang yang suka mencari alasan untuk menutupi kekurangan, kesalahan atau kegagalannya.

Karena banyak diantara masyarakat kita yang suka sekali beralasan untuk menutupi kekurangan, kesalahan atau kegagalannya, maka kita harus mencari tumbal atau korban yang dapat menanggung kesalahan atau kegagalan kita tersebut.

Maka dipilihlah Kambing untuk menjadi tumbal atau korbannya,.......... tapi kenapa ya yang dipilih itu Kambing,............ bukan Domba, Sapi atau Kerbau (yang badannya lebih besar) dan juga bukan ayam, bebek atau angsa (yang badannya lebih kecil).

Saya coba menebak dan menganalisa istilah Kambing Hitam tersebut, tapi ini menurut pendapat saya loh,........... kamu boleh tidak sependapat atau tidak setuju,......... no problem, oke friend.

Kenapa hewan yang dipilih adalah Kambing, menurut pendapat saya karena Kambing merupakan salah satu hewan kurban yang paling banyak di kurban kan pada Hari Raya Agama tertentu.

Warnanya kenapa hitam ?

Bukan Kambing yang warna bulunya : putih, coklat, belang-belang dan sebagainya, tapi hitam,.......... sekali lagi ini semua pendapat saya.

Kambing yang warnanya hitam katanya banyak dan mudah dicari, artinya mudah bagi kita untuk mencari dan membeli Kambing Hitam tersebut.

Karena itulah makanya kita mudah sekali mencari alasan atas kesalahan atau kegagalan kita,........... hal ini juga merupakan salah satu penyakit kronis bangsa kita.

Karena kita terlalu sering mencari Kambing Hitam, lama-kelamaan Kambing Hitam tersebut masuk kedalam pikiran bawah sadar kita,.........apa akibatnya ???

Akibatnya,............ kita jadi menderita penyakit Psikosomatik-Kambing Hitam,......... jelek amat ya namanya.

Maka bila kita salah atau gagal, akuilah kesalahan dan kegagalan kita dengan tulus dan ikhlas, jangan mencari alasan atau mencari Kambing Hitam,.......... selain harga Kambing sekarang sudah mahal, kita juga akan terkena penyakit Psikosomatik yang sangat merugikan diri kita, studi, pekerjaan, karier, rumah tangga, keluarga dan juga orang lain.

Sikap mental orang yang suka mencari Kambing Hitam adalah sikap mental Pengecut dan Penghianat,.......... apakah kita seperti itu ?