Kamis, 03 September 2009

Biar LAMBAT, asal SELAMAT ( IP-7 )

Budaya MALAS, LELET, PASRAH, TIDAK MANDIRI

Menurut pendapat saya kita memiliki budaya MALAS, LELET (LAMBAT) dan PASRAH dalam bekerja, yang diwariskan oleh orang tua dan nenek moyang kita.

Bukti dari apa yang saya katakan tersebut diatas adalah banyaknya pribahasa, pepatah atau ungkapan yang kita warisi dari orang tua kita, contohnya seperti berikut :

- Biar Lambat asal Selamat.

- Pelan-pelan asal sampai tujuan.

- Makan tidak makan yang penting kumpul.

- Berat sama dipikul ringan sama dijinjing

Masih banyak lagi pribahasa, pepatah atau ungkapan seperti itu yang sangat tidak mendukung etos kerja yang baik dan benar.

Itulah salah satu sebab yang membuat produktivitas kerja kita rendah dan biayanya (cost) tinggi.

Mengapa demikian ?

Pepatah atau ungkapan di suatu daerah atau negara, merupakan potret dari budaya, perilaku, kebiasaan, cara kerja dari masyarakat yang tinggal didaerah tersebut.

Pada saat kita kecil, pepatah atau ungkapan tersebut sering diucapkan oleh orang tua kita, saya yakin maksud tujuan mereka semua adalah baik,.......... tapi mereka tidak tahu, tidak mengerti dan tidak sadar bahwa kata-kata tersebut lama-lama terekam dipikiran bawah sadar si anak (kita).

Pikiran bawah sadar kita itu lebih mudah merekam segala sesuatu yang sifatnya negatip, dari pada yang positip.

Contohnya :
Yang diingat sampai tujuh turunan DENDAM atau KEBAJIKAN ?
Kita bisa segera putus hubungan dengan sahabat baik kita, hanya gara-gara tersinggung sekali saja, padahal kita telah berteman selama puluhan tahun.

Akibatnya yang terekam dipikiran bawah sadar kita adalah hal-hal yang negatip, contohnya :

-Biar Lambat asal Selamat, diartikan kalau kerja santai aja lagi, ngapain terburu-buru,..........nanti juga selesai,.......... jadilah kita MALAS dan LELET (LAMBAT) kerjanya.

-Hal yang sama juga berlaku untuk, pelan-pelan asal sampai tujuan.

-Makan tidak makan yang penting kumpul, membuat kita jadi MALAS, PASRAH, semangat juang rendah dan suka meminta pertolongan, tidak Mandiri (lihat dan baca Sejatinya Pengemis).

-Begitupun dengan berat sama dipikul ringan sama dijinjing, membuat kita jadi selalu berharap pertolongan orang lain, tidak Mandiri, tidak Kreatif,.......... tenang saja, nantikan ada dewa penolong.

Jadi kita harus sangat hati-hati dan selektif dengan semua kata-kata yang masuk ketelinga kita, jangan sampai yang terekam dipikiran bawah sadar kita adalah sesuatu yang negatip.

Mengapa demikian ?

Karena pikiran bawah sadar kita sangat menguasai kehidupan kita, jadi walaupun kita dalam keadaan sadar, tapi referensi untuk mengambil keputusan atas segala yang akan kita lakukan adalah pikiran bawah sadar kita (bukan pikiran sadar kita).

Dalam persentase, pikiran bawah sadar kita menguasai 88 %, sisanya 12 % adalah pikiran sadar.

Maka mulai sekarang tanamkanlah dipikiran bawah sadar kita pepatah atau ungkapan yang positip,

contohnya :

- Kerja harus cepat, tepat dan akurat.

- Kita harus percaya diri (PD), mandiri, yakin dan pasti bisa, dll.

Ubahlah perilaku kita, jadikanlah contoh ungkapan positip seperti tersebut diatas sebagai roh dan jiwa kita dalam beraktivitas dan bekerja, mulai sejak bangun tidur (bangun pagi) sampai nanti kita tidur lagi,.......... jangan tidur melulu seperti salah satu lagunya Mbah Surip (alm),.......... bagaimana menurut pendapatmu ?